F. Definisi Konflik
Berikut
ini beberapa Pengertian Konflik Sosial Menurut para Ahli:
- Pengertian Konflik Sosial Menurut Robbins: Konflik dimaknai sebagai suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang diperhatikan oleh pihak pertama. Suatu ketidakcocokan belum bisa dikatakan sebagai suatu konflik bilamana salah satu pihak tidak memahami adanya ketidakcocokan tersebut.
- Pengertian Konflik Sosial Menurut Fisher: Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bisa terjadi karena hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki atau merasa memiliki tujuan-tujuan yang tidak sejalan.
- Pengertian Konflik Sosial Menurut White & Bednar: konflik sosial adalah suatu interaksi antara orang-orang atau kelompok yang saling bergantung merasakan adanya tujuan yang saling bertentangan dan saling mengganggu satu sama lain dalam mencapai tujuan itu.
- Pengertian Konflik Sosial Menurut Cassel Concise dalam Lacey: mengemukakan bahwa konflik sebagai “a fight, a collision; a struggle, a contest; opposition of interest, opinion or purposes; mental strife, agony”. Pengertian tersebut memberikan penjelasan bahwa konflik adalah suatu pertarungan, suatu benturan; suatu pergulatan; pertentangan kepentingan, opini-opini atau tujuan-tujuan; pergulatan mental, penderitaan batin.
- Pengertian Konflik Sosial Menurut Wexley &Yukl: Konflik juga merupakan perselisihan atau perjuangan di antara dua pihak (two parties)yang ditandai dengan menunjukkan permusuhan secara terbuka dan atau mengganggu dengan sengaja pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawannya.
- Pengertian Konflik Sosial Menurut Clinton: Konflik adalah relasi-relasi psikologis yang antagonis, berkaitan dengan tujuan-tujuan yang tak bisa dipertemukan, sikap-sikap emosional yang bermusuhan, dan struktur-struktur nilai yang berbeda. Konflik juga merupakan suatu interaksi yang antagonis mencakup tingkah laku lahiriah yang tampak jelas mulai dari bentuk perlawanan halus, terkontrol, tersembunyi, tak langsung, sampai pada bentuk perlawanan terbuka.
G. Jenis-jenis
Konflik
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan
organisasi :
1. Konflik dalam diri
individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang
pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan
pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk
melakukan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu
dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh
perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar
peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).
3. Konflik antar individu
dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk
keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang
individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena
melanggar norma – norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok
dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar
kelompokatau antar organisasi.
5. Konflik antar
organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem
perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan
produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan
sumber daya lebih efisien.
H. Proses
Konflik
Proses Terjadinya Konflik Menurut
Beberapa Para Ahli :
Menurut Hendricks, W.(1992) prose
terjadinya konflik terdiri dari 3 tahap :
1. Peristiwa
sehari-hari , yaitu ditandai dengan adanya individu meresa
tidak puas atau jengkel terhadap lingkungan
kerja.
2. Adanya tantangan, yaitu
apabila terjadi masalah, individu saling mempertahankan pendapat mereka
masing-masing dan menyalahkan pihak lain. Masing-masing anggota menganggap
perbuatan yang dilakukan sesuai dengan standar dan aturan aaaaorganisasi.
3. Timbulnya
pertentangan, yaitu pada tahap ini masing-masing individu atau kelompok bertujuan untuk menang
dan mengalahkan kelompok lain.
Sedangkan
menurut Louis R.Pandy mengukapkan proses konflik terdiri dari 5 tahap :
v Tahap I
konflik laten yaitu tahap munculnya factor-faktor penyebab konflik
dalam organisasi yaitu :
·
Saling ketergantungan kerja
·
Perbedaan tujuan dan prioritas
·
Perbedaaan status
·
Sumber daya yang terbatas
v Tahap II
konflik yang dipersepsikan (konflik yang dirasakan) , pada tahap ini salah
satu pihak memandang pihak lain sebagai penghambat atau mengancam pencapaina
tujuan.
v Tahap III
Konflik yang dirasakan, pada tahap ini konflik tidak sekedar dipandang ada, akan tetapi benar-benar sudah
dirasakan.
v Tahap IV konflik
yang dimanifestasikan, pada tahap ini prilaku tertentu sebagai indicator
konflik sudah mulai ditunjukan, seperti adanya sabotase, agresi terbuka,
konfrontasi, rendahnya kenerja dan lain-lainnya.
v Tahap V
konflik Aftermath, jika konflik benar-benar diselesaikan maka hal itu akan meningkatkan
hubungan para anggota organisasi. Hanya
jika penyelesaian tidak tepat maka akan timbul konflik baru.
DAFTAR PUSTAKA
·
Munandar AS. Manajemen
Konflik dalam Organisasi , Pengendalian Konflik dalam Organisasi,
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar