Jumat, 08 November 2013

Prinsip Actuating dan Mencapai Actuating yang Efektif



Prinsip Actuating
Usaha Actuating baik normal dicari dengan jalan memperlakukan pekerja sebagai manusia dengan jalan merangsang pertumbuhan serta perkembangan mereka mengusahakan adanya keinginan untuk malampaui pihak lain. Menghargai pekerjaan yang diselesaikan dengan baik dan mengusahakan adanya unsur keadilan tanpa pilih kasih (fair play)
Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :
·         Prinsip mengarah kepada tujuan
·         Prinsip keharmonisai dengan tujuan
·         Prinsip kesatuan komando

Mencapai Actuating managerial yang efektif
Ada beberapa petunjuk untuk mencapai actuating managerial yang efisien, dalam bidang management, diantaranya:
·         Usaha agar orang-orang merasa dirinya penting
·         Usahakanlah untuk mengetahui perbedaan-perbedaan individu.
·         Usahakan agar saudara menjadi pendengar yang baik.
·         Hindarkan timbulnya perdebatan-perdebatan.
·         Hormatilah perasaan orang lain.
·         Gunakanlah pertanyaan/percakapan untuk mengajak orang-orang bekerja keras.
·         Janganlah berusaha untuk mendominir.
·         Ingatlah bahwa kebanyakan orang-orang adalah tamak.
·         Praktekanlah management partisipatif
·         Berikanlah perintah-perintah jelas dan lengkap.
·         Gunakanlah instruksi-instruksi
·         Selenggarakan pengawasan (supervisi) yang efektif.

Dalimunthe, R. F. (2003). KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. USU Digital Library. http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha1.pdf

Definisi Actuating dan Pentingnya Actuating



Definisi Actuating
George R. Terry (dalam, Saputra. 2011) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Koontz dan O Donnel (dalam, Kamiludin) Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan embagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Dalimunthe (2003) Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.

Pentingnya Actuating
Actuating merupakan bagian penting, dari proses management berlainan dengan ketiga fungsi manajemen lainnya. Actuating khususnya berhubungan dengan orang-orang. Bahkan banyak managers praktik, beranggapan bahwa Actuating merupakan intisari management.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika:
·         Merasa yakin akan mampu mengerjakan
·         Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya
·         Tidak sedang dibebani oleh tugas lain yang lebih penting dan mendesak
·         Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan, dan
·         Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

Referensi
1. Dalimunthe, R. F. (2003). KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. USU Digital Library. http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha1.pdf 3. Kamiludin, U. Actuating Penggerakan pada lembaga Pendidikan Islam. http://www.scribd.com/doc/51528625/Actuating
 4. Saputra, K. (2011) Dasar-dasar manajemen actuating. STMIK, http://www.scribd.com/doc/140577040/Makalah-Actuating

Keunggulan dan Kelemahan Struktur Fungsional dan Struktur Divisional



1.      Struktur Fungsional
Struktur fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Individu yang memiliki keahlian yang sama dikelompokkan bersama.
Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen departemen menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.
Struktur fungsional terdiri dari fungsi-fungsi utama organisasi, yaitu: produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia/SDM.


Ø  Keunggulan Fungsional
·            Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
·            Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan
·            Kemajuan karier dalam departemen fungsional
·            Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
·            Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
·            Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
·            Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
·            Memusatkan keahlian organisasi
·            Memudahkan manajer dalam melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja karyawan
·            Meminimumkan duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya
·            Sesuai untuk lingkungan yang stabil

Ø  Kelemahan Fungsional
·            Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
·            Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
·            Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
·            Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
·            Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
·            Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan
·            Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang sifatnya berurutan
·            Anggota fungsi hanya berfokus pada kepentingan tugas-tugasnya sehingga cenderung berpandangan sempit dan dapat merugikan organisasi secara keseluruhan

2.     Struktur Divisional
Dengan struktur fungsional, organisasi membentuk divisi-divisi semi otonom, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Masing-masing divisi mengembangkan strategi tingkat unit bisnis dan memiliki fungsi produksi, pemasaran, akuntansi dan fungsi lainnya.
Manajer fungsi melapor pada manajer divisi yang kemudian melapor pada manajer korporat. Pembagian divisi pada umumnya dilakukan atas dasar produk, geografis, dan pasar/pelanggan.



1.      Keunggulan Divisional
·         Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
·         Memperhatikan kebutuhan konsumen
·         Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional
·         Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
·         Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
·         Pengembangan keterampilan manajemen umum
·         Lebih mudah dalam pengelolaannya karena memecah organisasi menjadi divisi yang lebih kecil.
·         Memungkinkan pembuatan keputusan strategis yang lebih luas dan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.
·         Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.
·         Manajer dapat memilih struktur (produk, geografis, pasar) yang paling sesuai dengan divisinya.
·         Sesuai untuk lingkungan yang cepat berubah, tanggapan yang cepat pada perubahan karena adanya koordinasi dan wewenang pada tingkat yang sesuai.
·         Divisi lebih banyak pertanggungnjawaban dan lebih fokus pada hasil.
·         Kantor pusat bebas dari perhatian terhadap rincian kegiatan sehingga lebih memikirkan masalah jangka panjang.
·         Unit-unit otonomnya dapat dipotong dengan dampak minimal terhadap seluruh organisasi

2.      Kelemahan Divisional
·         Duplikasi sumberdaya lintas divisi
·         Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
·         Koordinasi yang buruk lintas divisi
·         Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
·         Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
·         Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
·         Kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan
·         Kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan organisasi.
·         Timbulnya masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya perusahaan
·         Adanya duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu


Referensi
Noviyanto. Aspek SDM dan Organisasi 1. Universitas Gunadarma: Sistem Informasi. http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24904/4_Aspek-SDM-dan-Organisasi-1.pdf