Minggu, 06 April 2014

BENTUK-BENTUK TERAPI: Terapi Supportive, Terapi Reeducative, Terapi Reconstructive



1.      Terapi Suportif (Supportive teraphy)
Terapi suportif merupakan bentuk terapi kelompok yang dapat dilakukan dalam berbagai situasi dan kondisi diantaranya pada klien dengan masalah isolasi sosial. Menurut Heller (dalam Surtiningrum, 2011) hasil penelitian mengindikasikan peer support berhubungan dengan peningkatan fungsi secara psikologis, sedangkan mutual support (dukungan yang bermanfaat) adalah suatu proses partisipasi dimana terjadi berbagi berbagai pengalaman, situasi, dan masalah yang difokuskan pada prinsip memberi dan menerima, mengaplikasikan keterampilan sosial dan pengembangan pengetahuan dari masing-masing anggota kelompok. Dengan demikian terapi suportif ini diberikan pada sekumpulan klien yang memiliki permasalahan yang sama.
Secara umum terapi suportif ini bertujuan membawa klien ke dalam keseimbangan emosional secepat mungkin dengan cara memperbaiki symptom-symptom, sehingga klien dapat berfungsi kembali secara normal (Wolberg dalam Purwandari, 2009).
Tujuan:
Ø  Mendukung funksi-funksi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada
Ø  Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
Ø  Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.
Cara atau pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.

2.      Terapi reedukatif (Reeducative teraphy)
Tujuan:
Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan. Cara atau pendekatan: Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.

3.      Terapi Rekonstruktif (reconstructive theraphy)
Tujuan :
Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang. Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.



DAFTAR PUSTAKA
ü  Purwandari. (2009). Layanan terapi suportif bagi anak tunalaras tipe social withdrawal. Jurnal Pendidikan Khusus. Vol. 5 No. 2 Diakses tanggal 19 Maret 2014 Diakses dari http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CDcQFjAC&url=http%3A%2F%2Fjournal.uny.ac.id%2Findex.php%2Fjpk%2Farticle%2Fdownload%2F784%2F609&ei=5PIoU6urG4KPrQf_r4HQDQ&usg=AFQjCNFcTEm74MD8qY3Bgbv20ZsGC0XBCw&sig2=l3fJWU8P8tQvBJDLWvLSLg

ü  Surtiningrum. A. (2011). Pengaruh terapi suportif terhadap kemampuan bersosialisasi pada klien isolasi sosial di ruma sakit jiwa daerah Dr. Amino Gondohutomo semarang. Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan program Magister Ilmu Keperawatan. Diakses tanggal 19 Maret 2014 Diakses dari http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ved=0CC8QFjAB&url=http%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F20280214-T%2520Anjas%2520Surtiningrum.pdf&ei=5PIoU6urG4KPrQf_r4HQDQ&usg=AFQjCNEAtcS-ERo_HvrHKGFcEGt8ljuBiw&sig2=hDM-rLmoEEQEGvm_DEFsaw


PERBEDAAN ANTARA KONSELING DAN PSIKOTERAPI



Corey (dalam siswanto)
A.    Konseling
Ø  Peningkatan kesadaran dan kemungkinan memilih
Ø  Berjangka pendek
Ø  Difokuskan pada masalah
Ø  Membantu individu untuk menyingkirkan hal-hal yang menghambat pertumbuhannya
Ø  Individu dibantu untuk menemukan sumber-sumber pribadi agar bisa hidup lebi efektif

B.     Psikoterapi
Ø  Difokuskan pada proses-proses tak sadar
Ø  Berurusan dengan perubahan struktur kepribadian
Ø  Mengarah pada pemahaman diri yang intensif tentang dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas terjadinya krisis-krisis kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan tertentu

Parwita sari (dalam siswanto)
A.    Konseling lebih sebagai pemecahan masalah yang disediakan oleh konselor (dominan pada tataran kognitif)
B.     Psikoterapi lebih sebagai proses koreksi pengalaman emosi

Hahn & Maclen (dalam Fadlina, 2007)
A.    Tujuan konseling menitikberatkan pada upaya pencegahan agar penyimpangan yang merusak dirinya tidak timbul
B.     Sedangkan psikoterapi terlebih dahulu menangani penyimpangan baru kemudian menangani pencegahan agar penyimpangan tidak timbul kembali

Syarifah fadlina, 2007.
A.    Konseling lebih banyak dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan yang lain dan dengan kegiatan tertentu juga bisa dilakukan di lembaga kesehatan
B.     Sedangkan psikoterapi lebih banyak di lembaga yang berhubungan dengan kesehatan, seperti rumah sakit atau praktik pribadi

DAFTAR PUSTAKA
ü  Fadlina, S. (2007). Laporan praktek kerja profesi apotek kimia farma  no. 107 Medan. USU e- Repository 2008. Diakses tanggal 19 Maret 2014 Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14351/1/063202129.pdf

ü  Siswanto. Konseling & Psikoterapi. Diakses pada tanggal 19 Maret 2014 Diakses dari https://sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/5811995183/files/konseling&psikoterapi.pptx

DEFINISI PSIKOTERAPI



DEFINISI PSIKOTERAPI
Psikoterapi secara etimologis mempunyai arti sederhana, yakni “psyche” yang diartikan sebagai jiwadan “theraphy” dari bahasa yunani yang berarti merawat atau mengasuh. Psikoterapi didefinisikan sebagai perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologi terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian (Syarifah Fadlina 2007). Ahmad Warson Munawir (dalam library walisongo, 2005) Dalam bahasa arab psyche dapat dipadankan dengan “nafs” dengan bentuk jama’nya “anfus” atau “nufus” yang berarti jiwa, ruh, darah, jasad, orang diri dan sendiri. Sedangkan therapy berarti penyembuhan atau pengobatan.
Psikoterapi (dalam Sylvia) adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.
            Psikoterapi disebut sebagai pengobatan, karena merupakan suatu bentuk intervensi, dengan berbagai macam cara dan metode - yang bersifat psikologik - untuk tujuan yang telah disebutkan di atas, sehingga psikoterapi merupakan salah satu bentuk terapi atau pengobatan disamping bentuk-bentuk lainnya dalam ilmu kedokteran jiwa khususnya, dan ilmu kedokteran pada umumnya.  
Pengertian psikoterapi secara istilah, ada beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli. Diantaranya (library walisongo, 2005):
a.       Corsini
Psikoterapi adalah proses moral dari interaksi dari dua pihak. Setiap pihak biasanya terdiri dari satu orang. Tetapi ada kemungkinan terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan untuk keadaan yang tidak menyenangkan pada salah satu bidang.
Berikut, fungsi kognitif (kelainan pada fungsi berfikir) fungsi afektif (penderitaan atau kehidupan emosi yang tidak menyenangkan) atau fungsi perilaku (ketidaktepatan perilaku), dengan terapi yang memiliki asal-usul kepribadian, perkembangan mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan beberapa metode erawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya diakui resmi untuk bertindak sebagai terapi. Singgih D. Gunarso (dalam library walisongo, 2005)
b.      Lewis R. Worberg M.D.
Dalam bukunya yang berjudul The Technique Psychotherapy, mengatakan psikoterapi adalah perasaan dengan menggunakan alat-alat psikologi terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien yang bertujuan ; menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada. Memperantarai (perbaikan) pola tingkah laku yang rusak. Meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang positif. Abdul Aziz (dalam library walisongo, 2005)
c.       Warson dan Morse
Psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang pasien dan terapis pada mana memiliki dari interaksi. Karena mencari bantuan psikologis dan terapi menyusun interaksi dengan menggunakan dasar psikologis untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupanya dengan mengubah pikiran, perasaan, dan tindakanya. Singgih D. gunarso (dalam library walisongo, 2005)
d.      C. P. Chaplin
Dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Dr. Kartini Kartono mengatakan bahwa psikoterapi adalah penyembuhan lewat keyakinan agama dan diskusi personal dengan para guru ataupun teman. M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky (dalam library walisongo, 2005)

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, maka pengertian psikoterapi adalah proses perawatan atau penyembuhan penyakit kejiwaan melalui teknik dan metode psikologi. Kata islam adalah kata yang mensifati dari kata psikoterapi. Maksudnya bahwa praktek psikoterapi tersebut dilaksanakan sesuai dengan ajaran dan norma islam.
M. Hamdani Bakran Adz-dzaky (dalam library walisongo, 2005) mengemukakan bahwa pengertian psikoterapi islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan dengan melalui bimbingan al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad s.a.w. atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan pengajaran Allah, Malikat-MalaikatNya, RosulNya, atau ahli waris para NabiNya.
H. Fuad Anshori (dalam library walisongo, 2005) juga mengemukakan psikoterapi islam adalah upaya penyembuhan jiwa (nafs) manusia secara rohaniyyah yang didasarkan pada tuntutan al-Qur’an dan al-Hadits, dengan metode anlisi esensial empiris serta ma’rifat terhadap segala yang tampak pada manusia.
Psikoterapi islam juga dapat diartikan sebagai upaya mengatasi beberapa problem kejiwaan yang didasrkan pada pandangan agama islam.

Definisi Psikoterapi lainnya Interaksi sistematis klien-terapis dengan memanfaatkan prinsip psikologis, untuk melakukan perubahan pikiran, perasaan dan perilaku klien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal, memecahkan masalah dan atau berkembang sebagai individu.


DAFTAR PUSTAKA
ü  Fadlina, S. (2007). Laporan praktek kerja profesi apotek kimia farma  no. 107 Medan. USU e- Repository 2008. Diakses tanggal 19 Maret 2014 Diakses dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14351/1/063202129.pdf



ü  Diakses tanggal 19 Maret 2014 Diakses dari ocw.usu.ac.id/.../pkl_142_slide_intervensi_dalam_psikologi_klinis.pdf