Kamis, 19 April 2012

Penalaran


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep/kesimpulan dan pengertian. Berbentuk pernyataan atau proposisi.
-          Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens)
-          dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
-          Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Metode Penalaran
1.      Metode induktif
Metode berfikir dari khusus ke umum, contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika dipanaskan, logam memuai.
2.      Metode deduktif
Metode ini kebalikan dari metode induktif yaitu metode berfikir dari umum ke khusus, contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Syarat-syarat Kebenaran dalam Penalaran
  • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar